Sore, 5 Mei 2023, Program Studi Doktor Teknik Geomatika mengadakan syawalan, sekaligus untuk membuka kembali perkuliahan setelah Ujian Tengah Semester (UTS) dan liburan Idulfitri 1444 H. Acara ini diinisiasi langsung oleh Dr. Nurrochmat Widjajanti, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ibu Yeni, dan dihadiri oleh Kepala Departemen, Professor Trias Aditya KM. Bapak Dr. Heri Sutanta juga nampak hadir, dalam kapasitas beliau sebagai dosen Prodi Doktor sekaligus dosen dan ko promotor mahasiswa S3.
Ibu Yeni mengungkapkan bahwa Syawalan ini bukan sembarang Syawalan. Selain bersilaturahim dan bermaaf-maafan sebagai tujuan utama dari acara, Ibu Yeni juga menyelipkan acara yang sangat penting yaitu pemantauan kemajuan studi. Memang benar adanya, program S3 memang tidak begitu terikat dengan penjadwalan dan program kegiatan yang rutin, seperti S1 dan S2. Sebagian besar mahasiswa melakukan kegiatan secara mandiri dengan inisiatif mereka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kedewasaan dan kemandirian akademik sekaligus melatih mahasiswa untuk menemukan solusi secara mandiri.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa model pembelajaran dan penelitian seperti ini kerap menimbulkan situasi yang longgar sehingga mahasiswa menjadi kurang disiplin dalam mengatur ritme kerja serta penjadwalan dalam belajar. Hal ini lah yang secara umum bisa menimbulkan keterlambatan dapat menyelesaian studi. Menyadari hal ini, Prodi Doktor Teknik Geomatika menjadikan momen Syawalan sebagai ajang untuk menguatkan kembali interaksi antara mahasiswa dan dosen yang mungkin sempat agak longgar. Yang terpenting, Syawalan kali ini dilakukan untuk mendekatkan kembali mahasiswa dengan tujuan mulia mereka untuk menyelesaikan studi doktor.
Di sela silaturahim, mahasiswa diminta membuat rencana yang sangat rinci sehingga bisa dijadikan panduan dan referensi untuk menyelesaikan tugas belajar. Hal ini setidaknya membuat mahasiswa S3 ingat kembali cita-cita awal mereka lalu menyiapkan langkah sistematis untuk mencapainya.
Sebagian besar mahasiswa S3 merasa pendekatan ini cukup efektif. dari 12 mahasiswa S3 secara keseluruhan, hanya satu orang yang tidak datang karena sedang di Sulawesi. Sementara itu, 11 lainnya datang dengan baik dan energi yang positif. Mahasiswa S3 yang sedang bertugas menjadi Dirjen, Wakil Rektor, Direktur, pengusaha, Staf, PNS, dan wirausaha juga hadir dan guyub rukun saling mendukung. Maka tidak heran, tidak sedikit dari mereka yang meminta agar acara semacam ini diselenggarakan secara rutin. Nampaknya mereka merasakan dampak positif.